Rizki Lancar Berkah Berbagi
![]() |
gambar disini |
Kangmuksit.com - Berkah artinya bertambah kebaikan. Sebagaimana dalam sebuah keterangan
البركة زيدة الخير
Berkah artinya bertambah kebaikan
Saat
ini saya tinggal disebuah rumah kontrakan di Pamulang Tangerang Selatan. Rumah
kontrakan yang tidak terlalu besar tetapi alhamdulillah cukup untuk keluarga
kecil.
Sehari-hari
saya bekerja sebagai admin di salah satu perusahaan travel yang berkantor di
Ciputat tangerang selatan.
Disela-sela
hari libur, saya sering berkumpul dengan warga sekitar tempat tinggal.
Mayoritas adalah pendatang yang juga mengontrak rumah dan berprofesi sebagai
kuli bangunan lepas.
Selain
itu, karena di lingkungan tempat tinggal ada mushola, jadi sesekali saya
menjadi imam sholat disana. Mengingat tidak ada yang menjadi imam sholat.
Dari
hasil bersosialisasi dengan tetangga dan sekitar rumah, akhirnya saya mendapati
info tentang seorang laki-laki paruh baya yang hidup sebatang kara.
Bayangkan,
ia tinggal seorang diri disebuah kontrakan berukuran 2x3 meter. Tidak ada
keluarga yang hidup bersamanya. Saya dengar kabar burung bahwa ada keluarganya
tetapi di jawa timur.
Pada
pagi hari di hari minggu, kadang saya melihat bapak paruh baya itu duduk
dipinggir jalan perumahan sambil menengadahkan tangan meminta-minta uang kepada
siapapun yang lewat.
Dari
pantauan saya, ada sebagian orang yang memberi dan banyak juga yang hanya
sekedar menengok dan kemudian melanjutkan jalan paginya.
Beberapa
hari setelah itu, saya berpikir apakah bapak paruh baya tersebut benar-benar
tidak punya keluarga. Atau punya keluarga tetapi tidak ada yang peduli.
Rasa
penasaran saya akhirnya terjawab, pak surya, seorang pemilik kontrakan dimana
bapak paruh baya itu tinggal bercerita. Bapak paruh baya itu ternyata masih
punya keluarga di jawa timur tetapi tidak ada yang peduli.
Karena
sering ke mushola dan melihat bapak paruh baya itu kadang nongkrong dirumah
kontrakan kecilnya, maka jiwa empati saya terpanggil.
Sesampainya
dirumah, saya kemudian berdiskusi dengan istri menyoal bapak paruh baya itu.
Dari hasil diskusi dengan istri akhirnya kita sepakat untuk kasih makanan
setiap hari.
Tidak
hanya makanan, kadang kami juga kasih uang. Meski tidak banyak tetapi itu cukup
untuk sekedar membeli lauk untuk teman nasi.
Saya
dengan istri sangat kasihan melihat keseharian bapak tersebut. Saya tidak bisa
membayangkan bagaimana jika hal itu terjadi kepada saya (semoga Allah Swt
menjauhkan).
Sebagai
manusia yang dianugerahi rasa oleh Allah Swt, tentu merasa sangat tergugah jika
melihat orang tua paruh baya yang harusnya bahagia, menikmati hidup dengan anak
cucu, tetapi tidak dengan bapak ini.
Anaknya,
cucunya, tidak ada yang peduli. Semua lupa terhadap bapak tersebut. Apa yang
saya lakukan ini tentu jauh tidak ada apa-apanya dibanding orang yang telah
memberi penghidupan kepada ribuan orang.
Tetapi
saya yakin dan meyakini, jika hal kecil yang kita lakukan dilandasi dengan
keikhlasan maka akan mendatangkan keberkahan.
Tulisan
ini tidak sama sekali dalam rangka ria atau ingin dipuji atau apalah. Lebih
dari itu, tulisan ini sesungguhnya pengingat diri saya sendiri dalam menguji
sensitifitas kemanusiaan terhadapa sesama manusia ciptaan tuhan.
Saya
merasakan perubahan yang signifikan setelah mencoba berbagi dengan bapak itu.
Dan semakin yakin bahwa sesiapa yang memudahkan urusan saudaranya, maka tuhan
akan memudahkan urusannya.
Bahkan partner kerja saya berhasil melunasi hutang 10 milyar karena rajin berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Maka agar hidup makin berkah, sisihkan sebagian harta kita untuk sedekah
Ungkapan
diatas memang sangat betul adanya. Karena sesungguhnya Allah Swt sangat
menyukai hamba-hambanya yang berbuat baik (muhsin-in).
Semoga
tulisan singkat dan bernada ria ini ada manfaatnya khususnya bagi saya, sebagai
penulis dan umumnya bagi teman-teman yang membaca tulisan ini.
Dan
pada intinya semoga sensitifitas kemanusiaan kita semakin tajam dan terasah
agar semakin banyak orang susah yang terbantu oleh kehadiran kita semua.
Muksit
Haetami