BJ Habibi Meninggal, Warganet Ramaikan Tagar “Selamat Tinggal Bapak Demokrasi”
Kangmuksit.com-83
tahun beliau hidup dibumi pertiwi. Meninggalkan jejak untuk diikuti. Banyak teladan
yang dapat diambil dari beliau. Bukan hanya sebagai presiden rakyat Indonesia,
tetapi beliau adalah presiden bagi dunia internasional.
![]() |
gambar |
Kabar
meninggalnya BJ Habibi disampaikan oleh kepala RSPAD Gatoto Subroto Dr Terawan
pada Rabu, 11/09/2019.
Sungguh
kabar duka bagi seluruh rakyat Indonesia. Semua bersedih, semua kehilangan,
seorang sosok yang sangat dikagumi oleh dunia.
Hampir
diseluruh media sosial, hari itu penuh dengan bela sungkawa atas wafatnya
presiden RI ke-3, BJ Habibi. Semua menangis sedih karena ditinggal sosok yang
telah membuat bangga bangsa Indonesia.
Semua
manusia termasuk makhluk yang bernyawa pasti akan mengalami mati. Ini janji
Allah didalam alquran.
كُلُّ نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ
وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَكُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ
ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ
إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ
Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan
sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
(Ali Imran: 185).
Masih segar dalam ingatan penulis, beliau sempat
menjawab pertanyaan dalam sebuah acara televisi tentang kematian. “saya takut
mati”. Ungkapan itu keluar dari beliau kira-kira tahun 2016 silam.
Dalam kacamata agama, tentang kematian bahwa sepintar
apapun manusia, ia tak akan mampu lari atau bersembunyi dimanapun. Kematian
akan mengejar meski ia membentengi diri dengan segala kecanggihan alatnya. Dalam
firman-Nya,
أَيۡنَمَا تَكُونُواْ يُدۡرِككُّمُ
ٱلۡمَوۡتُ وَلَوۡ كُنتُمۡ فِي بُرُوجٖ مُّشَيَّدَةٖۗ وَإِن تُصِبۡهُمۡ حَسَنَةٞ
يَقُولُواْ هَٰذِهِۦ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِۖ وَإِن تُصِبۡهُمۡ سَيِّئَةٞ يَقُولُواْ
هَٰذِهِۦ مِنۡ عِندِكَۚ قُلۡ كُلّٞ مِّنۡ عِندِ ٱللَّهِۖ فَمَالِ هَٰٓؤُلَآءِ
ٱلۡقَوۡمِ لَا يَكَادُونَ يَفۡقَهُونَ حَدِيثٗا
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan
kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka
memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah",
dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini
(datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya
(datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik)
hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun? (An Nisa: 78)
Semua manusia tak akan lepas dari ujian. Ada yang
diuji dengan ketakutan, kelaparan, kekurangah harta benda, gangguan kejiwaan,
kekurangan buah-buahan,dan lain sebagainya.
Bagi yang masih hidup, ditinggalkan orang yang sangat
dicintainya juga adalah ujian. Ia berupa ujian keikhlasa atas kembalinya orang
yang dicintai keharibaan Allah SWT.
Namun atas semua ujian yang datang silih berganti,
Allah Swt memberikan kabar gembira bagi mereka yang bersabar. Dalam firman-Nya,
وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَيۡءٖ مِّنَ
ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٖ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِۗ
وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ ١٥٥
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Albaqoroh: 155).
Termasuk meninggalnya presiden ke-3 republik Indonesia
juga merupakan ujian bagi seluruh rakyat Indonesia. Seberapa sabar dan ikhlas
kepada Allah Swt. Sang pemilik jiwa dan raga.
Meninggalnya BJ Habibi tentu menyisakan banyak
kesedihan. Apalagi beliau adalah sosok yang sangat dicintai rakyat Indonesia
karena kepintaran dan keahliannya dalam ilmu penerbangan.
Belum ada sepertinya, sosok pengganti atau estafet
penerus beliau, tetapi Allah Swt. Dzat yan memiliki nyawa, jiwa dan raga lebih
sayang terhadap beliau.
Semoga Allah hadirkan Habibi-Habibi lainnya di negeri
tercinta. Jasad boleh tiada tetapi ruh dan semangat juang akan terus mengalir
pada jiwa-jiwa anak Indonesia.
Selamat jalan Bapak Demokrasi Indonesia, semoga engkau
tenang disana bersama bidadarimu.
Muksit Haetami (Pengagummu)
Bekasi, 12 September 2019.