Kekuatan Pikiran
Saya ingin berbagi kisah
inspiratif. Tepat pada hari Sabtu tanggal 26 Oktober 2019, saya menemani calon jama’ah
umrah yang akan bertolak ke Jeddah, Saudi Arabia.
![]() |
Para calon Jama'ah Global Barokah Travel sedang di Lounge |
Baca juga: Rahasia Lunas Hutang 10 Milyar
Dalam kesempatan kali ini,
kebetulan jama’ah saya berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Diantara lima
orang calon jama’ah, ada satu yang sudah pernah berangkat umrah pada tahun 2018
lalu.
Selain berasal dari Kupang, ada
juga jama’ah yang berasal dari Cilograng, banten. Mereka baru pertama kali
umrah. Tepatnya diumrahkan oleh anak menantunya.
Baca juga: Rizki Lancar Berkah Berbagi
Baca juga: Rizki Lancar Berkah Berbagi
Ketika masuk di skylouge
Indonesia (tempat ini adalah langganan untuk dipake briefing sekaligus
pemantapan jama’ah sebelum ke terminal 3 bandara soekarno hatta).
Di dalam ruangan sudah duduk beberapa jama’ah umrah
yang lain. Sambil makan makanan ringan dan ngopi, saya mulai berbincang dengan
para calon jama’ah dari Kota Kupang.
Awalnya, kami asyik ngobrol
ngalor ngidul kesana kemari. Kami membicarakan masalah keluarga, pekerjaan,
hobi dan lain-lain.
Secangkir kopi rupanya tak terasa
hampir habis, sementara sebelum lanjut ngobrol, saya isi dengan air jeruk
dingin manis nan segar.
Kami lanjut lagi ngobrol. Kali ini
soal rencana perjalanan ibadah umrah yang akan dilaksanakan selama kurang lebih
sembilan hari.
Baca juga: Bukan Amalan Cepat Kaya, Tapi Rezeki Lancar dengan Mengamalkan sholawat ini
Baca juga: Bukan Amalan Cepat Kaya, Tapi Rezeki Lancar dengan Mengamalkan sholawat ini
Dua hari diperjalanan pulang
pergi, tiga hari dua malam di Kota Madinah, kemudian empat hari tiga malam
menginap di Kota Makkah Al Mukarramah.
Jadi sebenarnya total paket umrah
adalah tujuh hari. Memang terasa sangat kurang. Rasanya ingin selamanya tinggal
di sekitar Madinah dan Makkah agar selalu bisa Ibadah di Masjidil haram maupun
Masjid Nabawi.
Selain membicarakan masalah teknis,
kami juga memulai obrolan mengenai motivasi melaksanakan ibadah umrah. Saya memulainya
dengan mengatakan bahwa yang terpenting dari rangkaian ibadah ini adalah
memantapkan niat terlebih dahulu.
Sejatinya, niat adalah fondasi
yang teramat penting untuk ditata dan disiapkan sebelum melaksanakan yang lain.
Jika niat sudah kuat terpatri, maka baru kita lanjut melaksanakan rukun yang
lain.
Bahkan saking pentingnya niat,
para ulama dalam beberapa kitab hadits, menempatkan bab tentang niat pada awal
bab. Itu artinya betapa penting menata niat sebelum berlanjut melaksanakan yang
lainnya.
Obrolan berlanjut ke hal lain
seputar pengalaman umrah. Salah seorang calon jama’ah umrah yang kebetulan
sudah pernah berangkat umrah pada tahun 2018 silam bercerita.
Ia menunjukan handphone
digenggamannya ke kami yang sedang duduk seperti sedang makan di prasmanan.
Ia bercerita tentang sebuah
gambar yang dipasang di handphone sejak pulang dari umrah tahun 2018 lalu.
Bahwa gambar wallpaper yang
kebetulan saya sempat melihatnya adalah gambar ka’bah ditambahi dengan tulisan
atau quotes.
Ketika menulis dan memasang
wallpaper itu, ia berdo’a kepada Allah SWT agar tahun besok (2019) bisa kembali
melaksanakan umrah).
Dan setiapa ia melihat wallpaper
di handphonenya itu, ia iringi dengan bacaan do’a serta sholawat keatas baginda
Nabi Muhammad SAW.
Dan Allah SWT yang Maha
mengabulkan do’a serta harapan hambaNya benar-benar mengijabah. Tahun ini
(2019) terhitung sudah setahun dari sejak ia berangkat umrah tahun lalu, Allah
SWT memanggil lagi untuk bersimpuh, beribadah di baitullah dan berziarah ke
Makam Baginda Nabi Muhammad SAW.
Benar kata pepatah “Kata-Kata
Adalah Do’a”. Jadi, berkatalah yang baik, tulislah yang baik karena itu adalah
do’a yang mungkin Allah SWT ijabah.
Kekuatan pikiran...