Tata Cara Umroh
Umroh berasal dari bahasa Arab artinya ziarah. Dalam konteks
luhgawi, kata umroh bisa juga diartikan berkunjung. Contoh; saya mau umrah ke Bekasi dst. Namun secara istilah, umroh artinya proses ibadah thawaf, sa’i, dan
tahallul di Masjidil Haram, Makkah.
Biasanya, program umroh lazimnya adalah 9 hari. Namun banyak
juga jamaah yang memilih program umroh lebih dari 9 hari, misal program 12
hari, 15 hari, sampai 30 hari.
Alasan memilih program yang lebih lama adalah karena ingin
menikmati ibadah di Haramain (dua tanah suci) lebih lama. Bagi mereka, umroh
selama sembilan hari tidaklah cukup untuk menebus kerinduan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW di kota suci Madinah al munawwarah juga kerinduan kepada Allah SWT di baitullah, Masjidil
Haram.
Namun begitu, baik yang program umroh sembilan hari atau yang
lebih lama, tata cara umrohnya sama tidak ada yang membedakan.
Kita masuk pada tata cara ibadah umroh. Pada prinsipnya, tata
cara pelaksanaan umroh itu hanya sebentar berkisar antara 3-4 jam saja.
Tata cara haji dan umroh keduanya berbeda. Ini terletak pada
wajib haji dan rukunnya serta wajib umroh beserta rukunnya.
Baca juga: Perbedaan Umroh dan Haji
Pada tulisan kali ini, penulis akan lebih fokus membahas tentang
tata cara umroh sesuai sunnah dan tata cara umroh lengkap dari awal hingga
akhir.
Tata cara pelaksanaan ibadah umroh dalam tulisan ini
berdasarkan pengalaman penulis yang kebetulan bekerja sebagai tour leader umroh
di PT. Global Amanah Barokah.
Jadi, tulisan ini akan sangat sarat dengan pengalaman
penulis. Bukan sekedar teori yang tidak bisa dibuktikan kebenaran dan
kesesuaiannya.
Tata cara umroh wanita dengan laki-laki hampir sama. Hanya saja
berbeda pada pemakaian kain ihram saja. Namun dalam hal tata cara manasik umroh
ini sama saja.
Tata cara ibadah umroh ini dimulai kapan? Suatu pertanyaan
yang bagus. Apakah tata cara ibadah umroh dilakukan pas saat jamaah keluar
rumah ketika mau berangkat atau bagaimana.
Pertanyaan diatas akan penulis urai jawabannya sedetail
mungkin sehingga para sahabat calon jamaah umroh dan haji memahami sebelum
nanti berangkat ibadah umroh ke tanah suci.
Proses ibadah umroh sesungguhnya dimulai sejak para calon
jamaah umroh mengambil miqat (niat umroh).
Dimana jamaah mengambil miqat?
Bagi yang berasal dari Madinah, mengambil miqatnya adalah di
Masjid Bir Ali atau masjid Dzulhulayfah.
Sementara bagi penduduk Negeri Yaman, mereka akan mengambil
miqat atau niat umroh di Yalamlam.
Bagi penduduk yang berasal dari daerah provinsi Thaif, mereka
akan mengambil miqatnya di Qarnul manazil. Dan bagi penduduk Kota Makkah
sendiri mereka bisa memilih mengambil miqat di tiga Masjid, bisa di masjid Siti Aisyah (Tanim), masjid Ji’ranah, dan Masjid Hudaybiyyah.
Inilah tata cara pelaksanaan ibadah umroh:
1. Jama’ah Mengambil Niat Umroh di Miqat (tempat niat) yang Telah Ditentukan Sebagaimana Penjelasan Diatas
Saya ambil contoh bagi jamaah yang
berasal dari Kota Madinah. Setelah tiga hari dua malam di Madinah, jamaah
biasaya akan bergerak menuju ke Kota Makkah dengan terlebih dahulu mengambil
niat di masjid Bir Ali.
Baca juga: Tawaf Sa'i dengan Motor Listrik
Di Masjid Bir Ali para jamaah melakukan sholat ihram
dua rakaat lalu setelah itu melafadzkan niat dengan dipandu oleh
muthawif/Ustadz di dalam Bis (ketika niat, hadirkan hati dengan penuh
kekhusuan)
2. Melakukan Tawaf 7 Putaran di Ka’bah
Setelah menempuh jarak 5-6 jam dari
kota Madinah, maka para jamaah tiba di Kota Makkah. Mereka tidak langsung
tawaf, tetapi akan check in terlebih dahulu di hotel kemudian setelah semua
jamaah siap, baru menuju Ka’bah di Masjidil Haram untuk melaksanakan thawaf 7
putaran.
3. Sa’i Tujuh (7) Balikan Antara Bukit Shafa dan Marwah
Proses ibadah sa’i berbeda dengan
thawaf. Jika pada saat thawaf jamaah harus dalam keadaan berwudhu sementara
pada saat sa’i tidak mesti punya wudhu tapi tetap sah.
4. Tahallul (memotong rambut)
Tahallul ini boleh di gundul atau
hanya dipendekan. Namun bagi yang pertama kali umroh disunnahkan untuk gundul
atau menghabisi rambut kepala sebagaimana sunnah Baginda Nabi Muhammad SAW.
5. Tertib
Artinya harus berurutan. Tidak boleh
mendahulukan tahallul dari thawaf dan lainnya.
Demikian tulisan singkat ini tentang tata cara umroh atau
tata cara pelaksanaan ibadah umroh semoga bermanfaat untuk semuanya