Kejadian Handphone Hilang, Kok Bisa?
Pada video kali ini, saya
akan menceritakan satu pengalaman jamaah umroh yang dialami saat melaksanakan ibadah
umroh.
Ini adalah tentang pentingnya
menjaga niat dalam melaksanakan ibadah.
Seperti apa kelanjutan
kisahnya, simak terus video ini sampai habis agar bisa menjadi pelajaran untuk
kita semua.
Sebelumnya saya ucapkan
selamat datang bagi yang baru bergabung di channel Muksit Haetami. Jangan lupa
subscribe, like, dan komen juga nyalakan lonceng notifikasinya agar tidak
ketinggalan video terbaru seputar umroh & haji dari channel ini.
Setiap jamaah umroh itu unik. Mereka memiliki
cerita sendiri-sendiri Ketika berangkat umroh ke tanah suci. Selama saya
menjadi pembimbing umroh, banyak merasakan, melihat, mendengar kisah-kisah
jamaah saat di tanah suci.
Di salah satu video saya yang lalu misalnya. Saya
berkisah tentang kejadian luar biasa yang dialami oleh seorang paraji. Paraji
adalah istilah Bahasa sunda, yang artinya adalah orang yang biasa membantu
proses melahirkan di kampung.
Sungguh sangat luar biasa apa yang dirasakan
oleh paraji tersebut. Ia diperlakukan seperti seorang ratu.
Ketika di Masjid Nabawi Madinah, banyak
sekali mendapatkan hadiah dari orang lain yang sama sekali tidak dikenal. Mulai
dari makanan, aksesoris, kurma, dan barang lainnya.
Bahkan tidak sedikit ia dikasih uang oleh
orang lain yang tidak dikenal sebelumnya. Jamaah lain merasa aneh kok bisa ia
mendapatkan kebaikan yang luar biasa di tanah suci.
Begitulah, antara percaya atau tidak, tetapi
semua nyata dan benar adanya. Maka yang perlu kita lakukan adalah terus menerus
berbuat baik.
Mungkin ada yang bertanya. Bagaimana jika
selama di tanah air banyak berbuat maksiat lalu ingin berangkat umroh atau
haji?
Apakah akan dibalas semua di tanah suci?
Kita mencoba berpikir jernih. Bahwa setiap
manusia tidak akan luput dari salah dan lupa. Tidak ada satu pun manusia yang
bisa lepas dari salah dan lupa.
Terkait pertanyaan diatas, jika sebelum berangkat
ke tanah suci kita bertaubat dan memperbanyak membaca istigfar, maka insya
Allah tidak akan terjadi apa-apa.
Yang perlu kita ketahui adalah bahwa Allah
Swt itu Maha Baik dan Maha Pengampun penerima taubat meski dosa seorang hamba
sebanyak buih di lautan, Allah Swt tetap mungkin mengampuni.
Setelah bertaubat dan
mendawamkan/mengistiqomahkan istigfar, maka iringin dengan perbuatan positif. Baik
Ketika berada di tanah air terlebih sudah berada di tanah suci.
Usahakan selalu menyibukkan diri dengan
kebaikan, dzikir kepada Allah Swt. Insya Allah selama berada di tanah suci
semua akan baik-baik saja.
Pada video kali ini ada lagi satu kisah
jamaah yang barangkali perlu kita renungkan dan jadikan pelajaran agar tidak
menimpa kita saat melaksanakan ibadah umroh atau haji ke tanah suci.
Jamaah wanita ini berangkat umroh dari
Indonesia. Seperti biasa setelah sampai di Bandara, selanjutnya terbang ke Arab
Saudi dengan waktu tempuh pesawat kurang lebih Sembilan jam.
Tiba di Kota Makkah pada hari jum’at. Kebetulan
jamaah ini landing di Jeddah dan dari Jeddah langsung ke Kota Makah.
Alas an ke Kota Makkah adalah karena ingin
segera melaksanakan ibadah intinya yaitu umroh. Dimana didalamnya ada niat,
tawaf tujuh putaran, sa’I tujuh balikan, tahallul, dan tertib.
Perjalanan dari bandara Jeddah ke Kota Makkah
ditempuh kurang lebih sekitar dua jam dengan bus. Dan tibalah jamaah tersebut
di Kota Makkah.
Seperti biasa, sesampainya di hotel, jamaah langsung
istirahat dan bersih-bersih juga biasanya menyantap makan yang telah disediakan
oleh pihak hotel.
Setelah makan, bersih-bersih, tentu dengan
tetap menjaga ihram. Jamaah menuju ke Masjidil Haram untuk melaksanakan rukun
umroh berupa tawaf, sai, dan tahallul.
Kegiatan tawaf berjalan dengan lancar. Mulai dari
putaran pertama hingga ke tujuh. Selesai tawaf, jamaah langsung menuju ke area
sa’I untuk melaksanakan sa’i.
Proses sa’i pun berjalan dengan lancar tanpa
ada kendala apapun.
Kejadian agak aneh justeru terjadi pada saat
selesai sa’i. pada saat muthawif atau pembimbing umroh mengambil foto-foto
dengan tujuan dokumentasi. Meski dalam hati belum tahu untuk apa niat
sesungguhnya foto itu.
Selang beberapa saat, hp yang digunakan oleh
sang Ustadz untuk foto-foto tadi hilang entah tahu kemana. Dicari tidak ketemu,
semua jamaah juga heran, kemana hilangnya handphone itu.
Menjelang kepulangan ke tanah air, hp sang
ustadz tadi tidak ketemu.
Maha suci Allah, Dia Maha Berkehendak atas
segala sesuatu. Tidak ada yang bisa mencegah takdir dan ketentuan-Nya.
Apa yang terjadi pada jamaah umroh diatas
barangkali teguran agar sadar bahwa niat ibadah harus semata-mata karena Allah
Swt. Bukan karena ingin dilihat oleh orang lain atau riya.
Saya kemudian jadi ingat
Saya sendiri pernah mengalami kejadian yang agak
aneh sebenarnya. Kejadian ini terus teringat dalam benak pikiran hingga
sekarang.
Ceritanya, ketika selesai melaksanakan sholat
fardu di Masjidil Haram, saya ambil foto di Masjidil Haram kemudian setelah
selesai ada orang tak dikenal yang mengejar entah dia mau apa. Atau merasa
tidak nyaman karena terfoto badannya.
Atas saran jamaah lain, saya lari ke arah
luar Masjidil Haram Makkah. Dan Alhamdulillah ssampai di pelataran Masjid,
orang yang mengejar tadi tidak kelihatan lagi.
Perasaan sangat capek dan ngos-ngosan seperti
dikejar binatang buas.